Jare Lutfi ngelamun di sawah


Ngelamun di sawah itu bukan kehendakku loh.... tapi memang suasananya mendukung, angin sepoi-sepoi yang membawaku ke dalam lamunan (nyari kambing hitam).

Hari ini ibu minta ditemenin ke sawah, biasalah dengan berat hati aku mengantarnya. Berat hati karena aku juga harus nyari duit kan?

Yah, inilah resiko pekerja online yang baru merintis; dibilang nganggur tapi punya duit, dibilang kerja tapi orangnya gak pernah kemana-mana. Kelihatan cuma duduk-duduk di rumah lagi!



Mau minta bantuan siapa lagi coba! Aku kan satu-satunya anak yang tinggal sama Ibu. Lagipula aku masih bisa nyari duit pake Hp. Itu kan tujuannya beli Hp, biar kerjanya fleksibel. Yah, walaupun kerjanya terbatas.

Well, sementara ibuku sedang menyemprot padi, aku mondar-mandir sambil pegang Hp dan sesekali tanpa sadar aku ngelamun (untung gak kesambet.. ngok).

Entahlah, aku melamunkan tentang target yang tidak tercapai hari itu. Yah, namanya juga freelance di dunia online, aku harus punya target penghasilan agar asap dapur bisa tetep ngebul kan? Belum kebutuhan ini dan itu, emang sih belum sampai memikirkan kebutuhan anak. Maklum aku masih single, boro-boro punya anak (wah... situ lagi promo nih).

Aku mencoba legowo tapi perasaan sedih, marah, merasa gagal itu sudah pasti ada. Tenang guys! Aku masih bisa mengendalikan diri jadi gak sampai tahap terguncang kok.

Aku berpikir, mungkin hanya segitu rejeki yang Allah kasih untukku hari ini. Aku punya rencana tapi aku manusia biasa yang tak bisa mengendalikan keadaan.

Ibuku selesai menyemprot dan bilang "Udah jam 11!" (Duduk dan minum air),  "Kata siapa? Kok ibu tau" jawabku. Ibu bilang "Dari bayangan tembok rumah", Ibuku keren! Bisa tau waktu lewat bayangan.

Akhirnya kami beres-beres dan pulang ke rumah. Bye!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar