Jare harus tegar

Kamu harus tegar menghadapi
setiap badai yang datang,
berusahalah demi dirimu sendiri.
Jika kamu merasa dirimu lemah
tak berdaya, berusahalah demi
orang yang kamu cintai.

Jika tidak ada seorangpun yang
kamu cintai, maka berusahalah
demi orang menyayangimu
yaitu ibu dan bapak atau
saudaramu.

Jare Aku dan Kamu Satu

Aku adalah kamu dan Kamu adalah Aku, Kita itu satu jiwa dan raga. Tidak ada seorang pun yang mengenalku lebih baik darimu.

Namun sampai sekarang aku belum mengenalmu, aku lebih sering terhasut untuk membencimu. Dan aku merasa kamu adalah bayangan gelap yang melemahkanku dari tujuan, mimpi dan cita-citaku.

Aku sering berprasangka buruk tentangmu. Aku yang jahat atau engkau terlalu baik, aku selalu berharap dan berupaya agar engkau pergi dariku.

Kini aku mencoba berdamai denganmu, aku mencoba menerima apa yang ada di dirimu.

Aku mulai sadar bahwa tidak ada yang akan mencintaiku sebelum aku mencintaimu. Aku tau siapa kau, engkau adalah kekuranganku. Aku dan kamu satu!

Jare pesanan jangan batal

Pelanggan tidak mau tau masalah kita, mereka hanya ingin tau bahwa pesanannya jadi sesuai dengan permintaannya.

Itulah yang harus kita pegang dan di ingat sebagai usahawan atau pemilik usaha kecil atau besar.

Waktu itu lebaran hari kedua, aku pikir karena hari itu lebaran dan pastinya libur dong buat silaturahmi.

Ya, meskipun usaha yang aku jalani masih tergolong kecil bahkan belum bisa disebut usaha, masa gak boleh libur sih haha... walaupun "libur" artinya aku tidak mendapat pemasukan.

Aku sedang mencoba memperbaiki laptop sepupuku yang lemot atau lola (loading lama) sebelum akhirnya tetangga rumahku datang dan memesan dua jenis undangan sekaligus yaitu undangan tasyakuran rumah dan undangan walimatul khitan.

Dalam benakku, aku bingung karena saat itu aku kehabisan stok kertas ukuran F4 namun pesanan tetap aku terima. Malam pun datang dan aku mulai membuat ke dua undangan tersebut (setting undangan).

Esok harinya adalah lebaran hari ketiga, aku keluar untuk membeli kertas tapi yang terjadi adalah kebanyakan toko masih tutup atau mungkin aku datang kepagian.

Aku pulang dengan tangan kosong dan memasang wajah cemberut saat bertemu ibuku (aleman sung... wajar oh anak terakhir haha)

Aku mencoba berpikir bagaimana caranya agar undangan tersebut bisa langsung di cetak. Aku ingat kalau aku mempunyai persediaan kertas A4, lalu aku setting undangan sesuai ukuran kertas A4.

Saat yang di tunggu pun tiba, aku mencetak undangan tersebut. namun yang terjadi adalah hasil cetak bergaris atau tidak rata.

Aku melakukan pembersihan kartridge dan pembersihan tingkat dalam, namun hasilnya nihil. aku mengambil kesimpulan bahwa kartridge tinta hitam aus atau rusak. Huff.. Sayangnya aku tidak punya uang untuk membeli kartridge baru.

Aku putar otak bagaimana caranya agar hasil cetakan sempurna meski cartridge rusak, aku ingat kalau tinta warna juga bisa digunakan untuk mencetak hitam. Aku coba dan berhasil, sayangnya aku kehabisan tinta warna.

Aku hampir menyerah karena bukan hanya masalah itu yang membuatku  pusing.

Aku bermaksud untuk mengembalikan pesanan, pagi itu aku berpesan pada ibu untuk membatalkan pesanan dan menceritakan kondisi printerku yang tidak bisa mencetak dengan sempurna.

Ibuku menolaknya dan bilang "jangan menyerah, usahakanlah dulu", aku mengiyakan dan pamit pergi karena aku akan hadir di acara halal bi halal sebuah komunitas.

Setelah pulang dari HBH komunitas, aku mulai mencari toko penjual refill tinta yang buka, maklum saja banyak toko yang tutup saat libur lebaran.

Aku menemukan beberapa toko yang menjual tinta printer, namun tinta yang dijual tidak sesuai dengan spesifikasi cartridge.

Katanya kan kalau tidak sesuai dengan spesifikasi catridge, tintanya tidak cocok, merusak cartridge atau tidak akan bagus untuk mencetak.

Aku mulai menyerah, aku berpikir mungkin aku harus mencoba menggunakan tinta itu dan ini usaha terakhirku. Biarlah... Kalau nanti cartridge warnanya ikut rusak, paling tidak aku mencoba sampai titik terakhir.

Aku mampir ke toko pertama untuk membeli tinta sebelum akhirnya aku pulang. Alhamdulillah, masalah selesai dan pesanan tidak jadi aku batalkan.

Itulah masalah yang aku hadapi, tapi pelanggan tidak tau kan? Betapa susahnya proses mencetak undangan meski itu sederhana. Hahaha.....

Jare Salah Nama

Hari ini pelanggan mengembalikan pesanan, bagaimana tidak? Masalahnya saya salah menuliskan nama orang tua calon pengantin pria. By the way, itu adalah pesanan undangan tasyakuran pernikahan.

Untungnya pelanggan itu orangnya baik jadi saya tidak kena omelan, cuma dapat sindiran "Kayaknya masnya gak fokus nih..!! (Sambil tertawa)" dan saya cuma tersenyum malu.

Bayangkan 169 lembar undangan salah nama semuanya, iyalah orang satu file di print banyak. Saya tanya pendapat si pelanggan "Terus gimana dong?" Pelanggan "Ya di ganti namanya", Saya balik tanya "Ya, masa harus ditimpa.. di lem dong?" Pelanggan "Gak papa, ntar dikirim habis mahrib yah" (Pelanggan pulang).

Saya pikir kalau salah ketik nama kemudian di timpa dengan kertas meskipun namanya benar, pelanggan pasti kurang puas atau merasa ada sesuatu yang ganjil atau bahkan pelanggan kecewa. Kalau saya yang jadi pelanggan, dalam hati mungkin akan mengatakan "Saya sudah pesan, kok... malah nama ortunya hasil timpaan".

Akhirnya saya memutuskan untuk mencetak ulang semua undangan karena itu kesalahan yang telah saya lakukan jadi saya harus memperbaikinya, tidak apa-apa rugi kertas daripada rugi akan kepercayaan pelanggan.

LAGIPULA SAYA INGIN MEMPERBAIKI KESALAHAN, BUKAN MENUTUPI KESALAHAN Hehehe...

Jare mengerti dan mengabaikan

Cara terakhir untuk membuat seseorang mengerti adalah mengabaikannya.

Jare Kuning Bau

Inget pas masih puasa, waktu itu aku sedang di dapur kalo gak salah aku lagi cuci tangan. Aku terlibat obrolan sama ibu, btw aku sering bercanda sama ibuku:

Aku: "Ibu! mau bikin dodol tape?" (dalam basa jawa)
Ibu: "Iya, ibu beli kertas bungkus sayang adanya cuma warna kuning"
Aku: "Kuning !!! Tapi gak bau kan?"
Ibu: "Maksudnya?!!"
Aku: "Iya… kalau ngomongin soal warna kuning, aku ingetnya yang hanyut di kali"

Sesaat suasana menjadi hening sebelum akhirnya meledak setelah ibu menyadari tentang warna kuning yang hanyut di sungai itu adalah TA1. Dan ibuku tertawa sambil bilang "Endasmu..!!!".

Jare lutfi luruh bala!


Kebenaran itu tidak di lebih-lebihkan, orang yang melebih-lebihkan berarti dia sedang berusaha menutupi kesalahannya atau sedang mencari pembenaran.

Orang seperti itu akan sibuk menjelek-jelekkan orang lain atau orang yang dianggap sebagai musuhnya. Dengan cara seperti itu dia mencari teman yang mudah di pengaruhi agar mendukungnya, bahasa jawanya "luruh bala".

Mungkin dia akan dapat dukungan tapi hanya sesaat. Menurutku hubungan yang didasari dengan cara seperti itu tidak akan bertahan lama, malah cenderung akan saling menghianati. Jare aku loh...!!!

Sudah jadi rumusan kalau pada akhirnya kebenaran akan selalu menang.