Jare masalah hidup

Ini hanya masalah hidup
Siapa yang datang
Dan siapa yang pergi
Siapa yang bertahan
Dan siapa yang menghindari

Meski silih berganti
Bahagia seakan hal yang langka
Dan luka tetaplah luka
Menyakitkan yang seakan terasa selamanya

Hidup ini....
Tidak selamanya ada bahagia
Airmata pun takkan selamanya
Namun seakan tangisnya abadi

Ini hanya sedikit goresan dari seseorang yang sering tersakiti.

Jare jangan meremehkan

Satu hal yang harus selalu aku ingat, jangan pernah meremehkan siapapun karena kita tidak tau melalui tangan siapa Allah akan memberikan pertolongan-Nya.

Jadi, belajarlah menghargai orang lain dan berilah perhatian yang tulus.

Jare sebuah tamparan

Sebuah tamparan, ternyata pondasi yang aku bangun masih rapuh. Bahkan cenderung aku mengabaikannya, mungkinkah aku jera?

Aku terlena begitu lama hingga aku terus-terusan hidup dalam rasa yang disebut cinta, aku lupa bahwa itu bukanlah sebuah tujuan hidup namun hanya sekedar pelengkap hidup.

Aku lupa bahwa sebagai lelaki, akulah yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Bisakah aku jera dan mengesampingkan urusan cinta? Cinta tak bisa memenuhi kebutuhanku dan Ibuku.

Amal apa yang membawa ke surga?


Amal apa yang membawamu ke surga? Sebuah pertanyaan yang aku sendiri tidak tau jawabanya.

Sebagai seorang muslim kita pasti sudah diajari mengenai amal soleh, tapi kita tidak tau amal mana yang akan diterima oleh Allah swt.

Ini adalah obrolan ringan antara ibu dan anak,  saat itu kami sedang berada di dapur. Kucingku datang sambil mengeong sebagai tanda ia meminta makan, ia menghampiriku dan aku membelai kepalanya dan berkata "Duh.. kucing siapa sih ini, kelihatan gemuk"

Kemudian ibu menimpali "Nyari duit cuma buat ngasih makan kucing aja, ya pantes kucingnya gemuk." Lalu aku mengatakan "Kita gak tau..." dan ibu bertanya "Gak tau gimana?" Kemudian aku menjawab "Kita gak tau amal mana yang akan membawa kita ke surga. Mungkin saja dengan menyayangi binatang dosa kita diampuni oleh Allah".

Sejenak ibuku diam dan merenung, kemudian beliau mengatakan "Iya.." dan aku pergi ke ruang tengah sementara ibu melakukan pekerjaannya di dapur.

Jare kehilangan dua cahaya

Entah ini benar atau salah, sebenarnya kita kehilangan dua cahaya ketika seseorang mengabaikan kita.

Pertama, cahaya kebahagiaan dalam diri kita, seberapa bahagianya diri kita pasti serasa ada yang kurang.

Kedua, cahaya perhatian dari sorot mata orang yang mengabaikan kita yang berubah menjadi pandangan penuh kekecewaan.

Apapun itu, menyesal tidaklah berguna namun pastikan kita tidak melakukan kesalahan yang sama pada orang itu (jika mungkin) atau pada orang lain.

Jika tidak demikian, kita akan selalu kehilangan orang-orang yang peduli dengan kita dan pada akhirnya kita akan hidup dalam kemunafikan.